
Bagi kebanyakan orang toilet hanya untuk kencing dan buang air besar.namun beda dengan bpk ikrom, toilet dijadikan sebagai pundi -pundi rupiah yang menggiurkan. pak ikrom mempunya 2 kalping toilet. Dari 2 kapling toilet ini dia bisa meraup uang 1-1,5 juta untuk hari sabtu dan minggu. belum lagi kalau musim libur tiba.
Pak ikrom ini tinggal di deket pantai. Pendapatan yang fantastis, untuk hari biasa non liburan dia bisa meraup 200-300 ribuan. Dan bila dia tidak bisa menungguhi dia bisa memperkerjakan pada keponakannya dengan upah 50-70 ribu.
Menurut pak ikrom, bisnis toilet ini sangat minim resiko dibanding dengan bisnis kuliner, toilet tidak punya resiko basi bila tidak habis. Dan semua yang mandi dan bermain pasir hampir dipastikan akan masuk ke toiletnya, sampai mengantri panjang terutama musim liburan. Meski di lokasi pantai ada puluhan toilet namun semua laku, terutama yang lokasinya lebih dekat dengan bibir pantai.
“Tidak semua orang yang bermain air makan di warung, tapi hampir semua yang main air laut akan mampir di toilet mas….” kata pak istri pak ikrom sambil menerima uang dari pengunjung toiletnya.
Untuk mandi dia mematok tarif 3 ribu, dan untuk buang air besar dan kencing 2 ribu.
“Kalau orang nya mandi, berak terus sambil kencing bayarnya berapa bu?….” tanya saya menggoda.
“Wakakakakakakaka pipis dan babnya bonus mas….” jawabnya sambil tertawa terkekeh.
Para pemilik atau penjaga toilet di pantai ini tiap jam 6 pagi sudah siap di toiletnya masing masing, karena pengunjung sejak subuh sudah berdatangan ingin menyaksikan matahari terbit, dan baru tutup jam 7 malam setelah para pengunjung menikmati matahari tenggelam.
Ketika ditanya suka duka bisnis toilet ini, mereka seneng bila musim liburan tiba dan hari cerah tidak hujan, sedangkan mereka sedih ketika banyak pengunjung yang usil sering mencorat-coret dinding toilet meninggalakan jejak mereka, dan paling sedih jika ada pengunjung yang merokok didalam toilet, selain bau rokok pasti di dalam toiletnya pasti lama karena berak sambil menghabiskan sebatang rokok, padahal diluar sudah ngantri banyak, namun dia enggan untuk menegur meski sudah dipasang larangan dilarang merokok didalam toilet.
Untuk air bersih di lokasi pantai ini menggunakan jasa truk tangki, per tangki dihargai 75 ribu rupiah, sehari pak ikrom bila musim liburan begini bisa mengahbiskan 3 tangki air, 75 ribu kali 3 dan pengeluaran untuk air 225 ribu, sedangkan pendapatan sehari di hari Sabtu Minggu 1-1,5 juta.
Begitu juga bu marinah, dengan toilet tingkatnya dia bisa meraup pendapatan hampir sama dengan pak ikrom, hanya saja lokasinya dia dekat pantai dan berada lebih tinggi dari jalan, sehingga dia memerlukan tambahan listrik untuk menaikan air dari tangki ke penampungan yang lebih tinggi, namun tempatnya lebih strategis sehingga meski mengeluarkan tambahan biaya, namun pendapatannya lebih dari cukup.
Sementara mas Jiono pemilik truk tangki dan temannya sehari bisa bolak balik ke pantai ini lebih 40 kali, dia mempunyai 2 armada dan tiap armada bisa menghasilkan uang 75 ribu, dia menyuplai air ke semua warung, dan toilet dipantai ini. Tiap hari bekerja tidak ada hari libur, para pemilik warung dan toilet tinggal menelepone bila membutuhkannya.
Rejeki akan datang dari jalan mana saja, tinggal kemauan dan derajat kita untuk mengelolanya